Sabtu, 16 Februari 2013

Kenapa Harus Menjauhkan Diri Dari Prasangka Buruk?

Prasangka merupakan dugaan terhadap sesuatu yang beum tentu benar adanya. Tidak semua prasangka adalah buruk karena ada prasangka yang bersifat baik ataau positif dan ada pula prasangkan yang bersifat buruk atau negative. Prasangka baik atau positif adalah jalan Alloh, sedangkan prasangka buruk atau negative adalah jalan setan. Untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan hidup maka manusia di ajarkan agara jangan terlalu banyaak berprasangkan terhadap orang lain, karena sebagian persangkaan adalah perbuatan dosa (Slamet Wiyono, 2006)
Alloh berfirman:
Hai orang yang beriman, janganlah terlalu banyak sangka menyangka. Sungguh sebagian persangkaan adalah dosa. Janganlah saling memata-matai, dan janganlaah saling memfitnah…”(QS.Al Hujuraat: 12)
Nabi SAW bersabda, “Jauhilah prasangka (buruk), sebab prasangka (buruk) adalah dusta yang paling buruk. Seseorang juga pernah bertanya pada Amirul mukminin Ali, “Berapa jarak antara benar dan salah?” Beliau meletakkan empat jari tangannya di antara mata dan telinga lalu menjawab, “Apa yang kau lihat adalah benar, dan sebagian besar yang di dengar oleh telingamu tidaklah benar (Gulam Reza Sultani, 2006).
Ciri-Ciri Prasangka Buruk
Menurut Khalil A. Khavari (2000) orang yang berprasangka hampir selalu membenarkan sikap negatifnya dengan menunjuk sifat buruk yang di anggap mencirikan kelompok sasarannya: Mereka bodoh dan malas, memiliki cara hidup kotor, dan seterusnya.
Penyebab prasangka buruk
Ada berbagai penyebab munculnya prasangka buruk . Goldorn Allport yang di kutip oleh soelaeman (dalam Antonius Athosoki Gea, dkk, 2005).  Menyebutkan ada lima pendekatan dalam menentukan terjadinya prasangka, yakni:
  1. Pendekatan historis. Orang berprasangka kerena dia memang sudah di persiapkan dalam lingkungan ataua kelompoknya untuk hidup berprasangka kepada orang atau kelompok tertentu.
  2. Pendekatan sosio-kultural dan situasional. Pendekatan ini menekankan pada kondisi saat ini sebagai penyebab timbulnya suatu prasangka, khususnya perbedaan-perbedaan.
  3. Pendekatan kepribadian. Pendekatan ini mengatakan bahwa seseorang berprasangka karena ia merasa frustasi, dan akibatnya ia berlaku agresif. Frustasi terjadi ketidakmampuan melakaukan perlawanan tepat terhadap keadaan yang menekan diriya.
  4. Pendekatan fenomenalogis. Pendekatan ini menekankan pada bagaimana individu memandang dan mempersiapkan lingkungan. Prasangka timbul berdasarkan persepsinya. Bisa terjadi bahwa sesuatu yang sudah menjadi penyebab timbulnya prasangka. Misalnya orang yang selalu berprasangkand dengan ibu atau anak tiri.
  5. Pendekatan naïve. Pendekatan ini menyoroti objek prasangka dan tidak menyoroti individu berprasangka. Umpamanya, orang “A” brprasangkan pada orang “B” lebih dissebabkan oleh sifat yang di miliki oleh orang “B” itu sendiri. Seperti: malas, kotor, bodoh, dsb
Dampak Negatif Prasangka Buruk
Menurut Khalil A. Khavari (2000) orang-orang selalu menjadi korban prasangka. Korban-korban ini menanggung berbagai dampak negative. Sebagian dampak negative itu adalah sebagai berikut:
  • Neurotisisme. Kecemasan, tergerusnya kepercayaan diri dan skit hati dapat menjadi satu komplikasi dan menimbulkan beragam penyakit psikologis.
  • Ketakutan. Menajdi terlalu berhati-hati. Mengalami kesulitan besar untuk memapak orang-orang dan tempat-temapat yang mengganggu, menolak, dan menghinanya.
  • Penyangkalan. Jika mungkin, menyangkal keanggotaan dirinya pada kelompok sasaran prasangka. Misalnya dia mengubah namanya untuk menyamarkan identitasnya
  • Menarik diri. Pindah kedaerah lain, menacari pekerjaan lain
  • Apatis. Berusaha menyembunyikan perasaannya yang terluka dengan berpura-pura tak merasa terluka dan tak terganggu oleh perlakuan buruk yang di alamtkan kepadanya.
  • Membadut. Menertawakan diri sendiri dan kelompoknya. Berpura-pura bahwa segalanya adalah lelucon besar, dan mengamini pelakuan kasar kawan-kawannya.
  • Militan. Memberontak dan melawan penindasnya. Reaksi kasar ini dapat mendorongnya berbuat antisocial dan menggalang gerakan secara kelompok
  • Agresi internal. Menjadikan kelompoknya sendiri sebagai sasaran rsas frustastasi dan kemarahannya dengan aktif mencela dan menganiaya anggota kelompoknya.
  • Agresi eksternal. Menjadikan kelompok lain, adatnya yang lebih lemah, sebagai sasaran rasa frustasi dan kemarahannya.
Metode Pengobatan Penyakit Berbahaya Ini
Menurut Gulam Reza Sultani (2006) Penyakit mematikan ini dapat di obati dengan dua metode. Pertama, orang harus mengenali penyakit ini dan senantiasa mencamkan akibat-akibat burukunya. Kedua, dia harus berusaha sekuat tenaga agar kultur Islam yang mulia mendominasi dirinya dan masyarakatnya, selalu bahwa Alloh senantiasa mengawasi dan melindungi kita bahwa Dia adalah Mahatahu, Alloh Maha Melihat lagi Maha Mengetahui. Dia pasti tahu bahkan pemikiran dan imajinasi kita: “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang di sembunyikan di hati.” (QS Al Mu’min 40:19)

1 komentar:

  1. Hanya S128Cash Agen Betting Online Indoensia Terpercaya yang menggunakan sistem Terbaru dan Terbaik untuk memudahkan serta memberi kenyamanan penuh kepada semua para Bettor.
    Dengan minimal deposit Rp 25.000.- Anda sudah bisa memainkan semua permainan yang tersedia, seperti :
    - Sportsbook
    - Live Casino
    - Sabung Ayam Online
    - IDN Poker
    - Slot Games Online
    - Tembak Ikan Online
    - Klik4D

    S128Cash juga menyediakan berbagai bonus, yaitu :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Dengan pelayanan Customer Service yang berpengalaman, ramah dan serba cepat dalam proses semua transaksi siap melayani Anda 24 Jam Nonstop !!
    Informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Situs Judi Bola Online

    BalasHapus

Popular Posts